- Home>
- Bandar Poker , Bandar66 , Capsa Susun , Play AduQ , Play BandarQ , Play Domino99 , Play Poker , Sakong >
- Era Sudah canggih, Kenapa Masih Takut jatuh Cinta?
Selasa, 03 April 2018
Bisa merasakan jatuh cinta adalah pengalaman yang luar biasa, ini akan menjadi cerita indah dalam kehidupan siapa pun. Memiliki hubungan dengan orang yang dicintai memiliki pesona tersendiri. Namun sayangnya, tak semua orang akan setuju dengan hal ini. Terutama untuk mereka yang enggan mengenal cinta. Bagi mereka cinta adalah omong kosong.
Melansir Times of India, Selasa (3/4/2018), menurut seorang pakar hubungan ada beberapa alasan mengapa seseorang malas jatuh cinta. Bahkan mendengar kata 'cinta' saja bisa menjaddi fobia tersendiri.
1. Takut ditinggalkan
Menurut beberapa ahli, orang yang takut berada dalam hubungan, mereka bukannya takut akan cinta melainkan takut akan ditinggalkan. Hal ini akan membuat mereka menderita. Dicintai atau jatuh cinta datang dengan rintangan sendiri, dan pengabaian adalah salah satunya. Beberapa orang takut sendirian dan tanpa sadar mereka khawatir tentang dampak negatif dari hubungan yang gagal. Jadi, mereka berpikir bahwa mereka akan aman jika mereka tidak jatuh cinta.
2. Masalah kepercayaan
Anda selalu bisa mencintai orang yang Anda percaya, tetapi Anda mungkin tak akan selalu mempercayai orang yang Anda cintai. Tak seperti cinta, kepercayaan tak berkembang dalam semalam. Dan ketika Anda jatuh cinta, Anda akan menempatkan kebahagiaan di tangan seseorang. Ini membutuhkan kepercayaan yang sangat besar.
3. Kekecewaan di masa lalu
Kekecewaan dalam cinta bisa menjadi pengalaman yang mengubah hidup. Beberapa orang menghindar jatuh cinta dua kali karena pernah mengalami sakit hati. Beberapa luka itu membutuhkan waktu yang lama untuk sembuh. Mereka yang berada di situasi ini akan semakin menghindari cinta, karena takut sakit hati itu akan terulang lagi.
4. Contoh yang buruk
Menurut para ahli, orang-orang dari keluarga disfungsional mengalami kesulitan jatuh cinta atau berada dalam suatu hubungan karena mereka telah tumbuh melihat orangtua mereka bertengkar atau menyalahgunakan satu sama lain. Hal ini membuat mereka kehilangan kepercayaan pada cinta dan mengembangkan mekanisme perlindungan diri untuk tak jatuh cinta, tujuannya adalah agar hidup mereka tak berakhir seperti orang tua mereka atau keluarga mereka yang hancur karena cinta.
5. Gagasan yang salah
Ini adalah hal yang paling tidak menguntungkan — beberapa orang tumbuh dengan mempercayai ide ‘dongeng’ tentang cinta, yang membuat mereka tidak mampu mengenali cinta sejati. Mereka tidak dapat menerima kenyataan bahwa cinta datang dengan bagiannya sendiri dari cobaan dan kesengsaraan karena bagi mereka, cinta adalah ramuan magis atau pintu gerbang menuju kebahagiaan mereka selamanya. Ketika cinta sejati mengetuk pintu mereka, mereka berpaling karena takut itu bukan cinta yang mereka cari.